Kampung nan Jau Di Mate

Yogyakarta, 21 Mei 2013

Oh jarak mengapa engkau begitu jauh..

Oh lautan mengapa engkau begitu luas

Oh langit mengapa engkau begitu membentang

Dan yang kurasakan bahwa dunia ini begitu megah

Seandainya itu bisa.. disaat ini yang hanya ku inginkan adalah bertemu mereka, sebentar saja walau hanya satu detik melihat raut wajah mereka. Dan biarkan mereka melihat raut wajahku yang merindu tiap detik yang selalu meronta, aku ingin pulang.

Aku ingin bersua, satu detik saja L dan kemudian tak apa kembalikan aku disini. Didalam mimpipun tak berasa apa-apa.

8 bulan aku ditanah rantau dinegeri orang, hidup sebagai pejuang. Sudah lama nian tak pulang. Sudah-sudah, ini udah banjir nih #alay. Andai saja ya jarak Bangka-Yogya itu Yogya-Solo, huh tiap harilah aku pulang 😀 tapi kenyataannya ga bisa dipungkiri bahwa itu tak mungkin bro hahaha. Woles jalani dengan ikhlas tinggal beberapa bulan kok, syemangat kaka. Homesick, ya homesick, masih ga ngerti rasa itu kadang datang kadang pergi hilang kemana lalu datang lagi bersama kenangan. Yang itu yang kadang bikin nyesek, berusaha untuk ngehilangin rasa itu dan bertahan berkata dalam hati “aku kuat” “ga lama lagi kok” “ah banyak kok yang kayak kamu” “kalau udah balik ga bisa kesini lagi, jadi puas-puasin” dan lain sebagainya.

Pas lagi datang sesosok rindu itu yah, jadi kebayang-bayang kejadian-kejadian lama, jalan-jalan yang pernah dilalui. Dalam hati bertanya-tanya bagaimana keeadaan disana sekarang? Apa yang berubah? Sentak jadi KEPO pake badai cetar membahana 😀

Iya sih, aku juga ngerti aku juga berpikir mempertimbangkan untuk sering pulang. BIAYA, biaya yang ga murah nih, semakin jauh jarak semakin banyak biaya yang diperlukan. Belum lagi uang kiriman biaya bertahan hidup udah lama banget tuh mau nabung tapi kaga jadi-jadi XP. Belum lagi ane bukan orang kaye gan #sadardiri. Tiap hari berusaha untuk hemat, tapi perasaan semakin hari semakin ga hemat yak wkwk semakin banyak kebutuhan, semakin besar hasrat dan lelah bertahan untuk tetap hemat cieileeeeehhhhh ualala~

Aha, semua masalah pasti ada solusi #berpikirberpikirberpikirberpikir

  1. Sering-sering komunikasi dengan keluarga dan yang disana pasti sedikit terobati deh kangennya misalnya telfonan 24 jam 😀 J bila perlu surat-suratan 😀 biar berasa nunggunya #awasPHP
  2. Kangen kulinernya? Minta kirimin dongs, tapi jangan terlalu banyak juga, biaya brohhh
  3. Jalan-jalan ketempet baru, itu bikin kamu penasaran, berpikir kalau kamu udah balik kamu belumtentu bisa jalan-jalan diluar daerah kamu J

Sekian sedikit tips dari saye, keep spirit yah para-para pejuang daerah. Kita ga boleh pulang sia-sia.

Harap maklum sering kali tulisan sama judul kaga nyambung 😀

 

8 komentar di “Kampung nan Jau Di Mate

Tinggalkan komentar